Jumat, 30 November 2018

BELAJAR PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakang
Pendidikan adalah suatu pembinaan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak (yang dianggap belum dewasa) untuk mencapai tingkat kedewasaan.
Pendidikan hakikatnya adalah upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai kodrat dan martabat kemanusiaannya, atau mampu melaksanakan berbagai peranan sesuai dengan statusnya berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma yang diakuinya. Jadi, pendidikan memiliki fungsi untuk memanusiakan, bersifat normatif dan untuk itu harus dapat dipertanggungjawabkan.
Hal itu dapat di lihat dari masih sulitnya siswa dalam mencapai proses pembelajaran efektif dan optimal. Seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi tujuan/kompetensi, materi, metode dan evaluasi.
Keempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan pendekatan dan mode pembelajaran.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang  berbagai hal yang terkait dengan pola-pola pembelajaran dan pendekatan pembelajaran. Adapun judul makalah ini yaitu pendekatan belajar dan  pembelajaran.

B.    Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran.
2) Untuk mengetahui macam-macam pendekatan

 BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian pendekatan dan pembelajaran
Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang terlah ditetapkan dalam kurikulum, guru perlu melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan, menentukan strategi ini pemilihan maateri dan metode pembeajaran, sampai pada penilaian. Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan teresebut sering disebut dengan pendekatan pembelajaran.
            Kata pendekatan adalah salah satu pengertian harfiah ( menrutkat) dari kata (bahasa inggris) “ approach” yang artinya penghampiran, jalan, tindakan mendekati. Kata pembelajaran adalah terjemahan dari kata “ instruction” yang artinya pengajaran atau pembelajar. Secara teknis pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai jalan yang digunakan oleh guru atau pembelajar untuk menciptakan suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Belajar dalam konteks iniharus diartikan mengalami peristiwa perubahan perilakudan menghasilkan perilaku baru sebagai hasil dari peristiwa itu. Lebih luas lagi, pendekatan pembelajaran sebagai konsep mencaupansumsi dasar tentang siswa, tentang proses belajar, dan tentang suasana yang dapat menciptakan terjadinya belajar.
            Pengertian pendekatan pembelajaran secara tegas belum ada kesepakatan dari para ahli pendidikan. Namun beberapa ahli mencoba menjelaskan tentang pendekatan pembelajaran ( instructionalapproach).

B.     Macam-macam pendekatan pembelajaran
Secara umum pendekatan pembelajaran terdapat dua macam, yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru. Namun, dari keda pendekatan pembelajaran tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pendekatan pembelajaran. Adapun pendekatan pembelajaran yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu pendekaan sistem kognitif, integratif, CBSA-keterampilan proses, konsep-proses, deduktif-induktif, ekspositori dan heuristik, kecerdasan, serta konseptual.



1.      Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif adalah pembelajaran berkaitan erat dengan teori belajar kognitif. Sebagai di nyatakan oleh bruner (1964) teori belajar bersifat deskriptif artinya memaparkan bagaimana individu belajar. Pendekatan kognitif pelajaran merupakan teori pembelajaran yang bersifat prespektif artinya memandu bagaimana mengajarkan sesuatu.
Pendekatan kognitif pembelajaran beranjak dari teori perkembangan kognitif piaget (1970). Menurut piaget ditandai oleh tiga proses dasar asimilasi,akomodasi,equilibrasi. Asimilasi adalah proses pengintegrasian data baru ke dalam struktur kognitif. Akomodasi adalah proses penyesuaian struktur kognitif dengan situasi baru. Sedangkan  equlibrasi adalah proses penyesuaian kembaliyang terus menerus antara asimilasi dan akomodasi. Ketiga proses itu mempengaruhi perkembangan kognitif seseorang.

2.      Pendekatan integratif
Pendekatan integratif adalah  pendekatan yang memusatkan perhatian pada suatu masalah dengan menggunakan berbagai konsep dan metode serta berbagai ilmu. Pendekatan ini sering juga disebut pendekatan antar bidang ilmu. Pendekatan ini memusatkan perhatian terhadap pengkajian masalah dan pemecahannya dari tiga sudut pandang yaitu ilmu, teknologi, dan masyarakat. Pembelajaran yang mengunakan pendekatan integratif lebih banyak menggunakan metode pemecahan masalah.

3. Pendekatan CBSA dan ketrampilan proses
a. Ketrampilan adalah kemampuan mengunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efisien serta efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreativitas.
b. Proses adalah perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah.
c. Ketrampilan proses (indrawati dalam triyanto,2008:72) merupakan keseluruhan keterampilan alamiah yang terarah yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip, teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.
Tugas guru dalam pendekatan keterampilan proses adalah memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam menciptakan lingkungan yang kondusif agar semua peserta didik dapat berkembang secara optimal.

4. Pendekatan konsep dan proses
Pendekatan keterampilan proses adalah wawasan pengembangan keterampilan intelektual, sosial, dan fisik pada diri pebelajar/pembelajar.
a. Pembelajar dapat mengalami ransangan  iptek dan mengerti fakta serta konsep ilmu pengetahuan.
b. Pembelajar mengajar dengan keterampilan proses berarti membeli kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan.
c. Penggunan ketrampilan proses untuk mengajar ilmu pengetahuan, membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan ilmu sekaligus.
PKP memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk bertindakl sebagai seorang ilmuan, konsekuensinya logis yang harus diterapkan dalam PKP pembelajar hendaknya menanamkan sikap dan nilai sebagai ilmuan pada para siswanya.

5. Pendekatan deduktif-induktif
a. Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula denganmenyajikan aturan, prinsip umum yang diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum dalam keadaan khusus.
b. Pendekatan induktif adalah pendekatan yang menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Pendekatan ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pembelajaran dengan pendekatan induktif dimulai dengan melakukan pengamatanterhadap hal-hal khusus dan menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau member masalah konstekstual, siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan prosedur-prosedur berdasarkan pengamatan siswa sendiri.

6. Pendekatan  ekspositori dan heuristik
a. Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang bertolak dari pandangan,bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan di control oleh guru atau pengajar. Dalam pendekatan ekpositori, guru telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajaran secara tuntas sehingga belajar siswa dapat bermakna, pendekatan ini merupakan pengdekatan yang efektif dan efisien.
b. pedekatan heuristik adalah pendekatan pembelajaran yang mengarah pada pengaktifan peserta didik mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan. Pedekatan heuristik digunakan unuk mempercepat memperoleh solusi yang diharapkan untuk menjadi dekat dengan jawaban terbaik, atau solusi optimal.

7. Pendekatan kecerdasan
Pendekatan kecerdasan adalah memberikan rumusan tentang kecerdasan sebagai suatau kapasitas umum dari individu untuk bertindak, berfikir rasional, dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif ( David Weschler). Kecerdasan merupakan salah satu factor utam yang menentukan suskses gagalnya peserta didik dalam belajar.
Ciri-ciri tingkah laku kecerdasan :
·         Siap melakukan perubahan-perubahan yang perlu terhadap kondisi baru dalam kata lain tidak kaku.
·         Tingkah laku yang berutujuan.
·         Tingkahlaku yang cepat, reaksi-reaksi yang segera.
·         Tingkah laku yang terorganisir.
·         Tingkah laku yang dikendalikan oleh motivasi yang kuat.
·         Tingkah laku yang “success oriented”






Peserta didik perlu menyadari potensi kecerdasan dan mengaktualisasikan secara optimal. (Howard Gardner) memuat delapan daftar kecerdasan :
                                               I.         Kecerdasan verbal/bahasa.
                                            II.         Keceasan logika.
                                         III.         Kecerdasan special/visual.
                                         IV.         Kecerdasan tubuh/kinetika.
                                           V.         Kecerdasan musical/ritmik.
                                         VI.         Kecerdasan interpersonal.
                                      VII.         Kecerdasan intrapersonal.
                                   VIII.         Kecerdasan spiritual.
Adapun beberapa tambahan yaitu kecerdasan praktis dan kecerdasan spiritual.

8. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah pedekatan belajar yang membantu guru dalam mengaitkan materi dengan situasi di dunia nyata siswa dan mendorong siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dalam penerapannya ke kehidupan sehari-hari. Hal ini menurut (Nurhadi:2003) dilakukan dengan melibatkan komponen utama pembelajaran yang efektif yakni : Kontruktivisme, Bertanya (questioning), Menemukan (inquiry), Masyarakat belajar (leanring community), Pemodelan (modeling),Refleksi (reflection), Penilaian sebenarnya.














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, guru perlu melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan, menentukan strategi, pemilihan materi, dan metode pembelajaran. Serangkaian pembelajaran dalam rangka mencapi tujuan pendidikan tersebut sering disebut dengan pendekatan pembelajaran.
Jadi, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai tolak ukur atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Dari data diatas kami menyimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran ada 8 macam, yaitu:
1.      Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif adalah pembelajaran berkaitan erat dengan teori belajar kognitif. Sebagai di nyatakan oleh bruner(1964) teori belajar bersifat deskriptif artinya memaparkan bagaimana individu belajar.

2.      Pendekatan integratif
Pendekatan integratif adalah  pendekatan yang memusatkan perhatian pada suatu masalah dengan menggunakan berbagai konsep dan metode serta berbagai ilmu. Pendekatan ini sering juga disebut pendekatan antar bidang ilmu.

3.      Pendekatan CBSA dan ketrampilan proses
Pendekatan yang berfokus pada peserta didik agar bergerak secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

4.      Pendekatan konsep dan proses
Pendekatan keterampilan proses adalah wawasan pengembangan keterampilan intelektual, sosial, dan fisik pada diri pebelajar/pembelajar.


5.       Pendekatan deduktif-induktif
Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan berdasarkan seperangkat premis yang diberikan.
Pendekatan induktif adalah pendekatan yang menekankan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.

6.      Pendekatan  ekspositori dan heuristik
  Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang bertolak dari pandangan,bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan di control oleh guru atau pengajar.
Pendekatan heuristik adalah pendekatan pembelajaran yang mengarah pada    pengaktifan peserta didik mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan.

7.      Pendekatan kecerdasan
Penekatan kecerdasan adalah memberikan rumusan tentang kecerdasan sebagai suatau kapasitas umum dari individu untuk bertindak, berfikir rasional, dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif ( David Weschler).

8.      Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah pedekatan belajar yang membantu guru dalam mengaitkan materi dengan situasi di dunia nyata siswa dan mendorong siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dalam penerapannya ke kehidupan sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA
Dra. Hj. Nina Mardiana, M.Ed, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta

SUMBER INTERNET



 
.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar