PENGERTIAN
BIMBINGAN KONSELING
Program
layanan bimbingan dan konseling sekarang sudah lebih baik dengan yang dulu,
yang masih berstatus Bimbingan Penyuluhan (BP). Dalam hal ini perbedaan
pelaksanaan bimbingan dan konseling
secara konsep sudah terlihat jelas bahwa tujuannya adalah mengatasi masalah
tanpa masalah hehe mirip moto pegadaian ya, terlebih untuk membantu kesuksesan
siswa dan siswi dalam pengembangan dirinya secara optimal sesuai dengan masa
perkembangannya. Faktor dalam dunia belajar dengan anak-anak yang masih rentan
dengan hal-hal yang kurang baik pun selalu menjadi tantangan tersendiri
khususnya untuk tenaga BK di sekolah. Sesuai dengan pengertian bimbingan dan
konseling yang akan saya share kali ini adalah dari beberapa sumber, silakan
dibaca dan dipahami makna mengenai bimbingandan konseling yang sebenarnya.
Dalam mendefinisikan
istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda.
Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti
bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan.
Menurut Abu Ahmadi
(1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
(peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri
secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi
hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga
dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang
yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5),
mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam
kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994:
94), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap
individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.
Menurut
Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan
norma-norma yang berlaku.
Menurut
Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan
demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan
sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
Menurut
Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan
kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan
individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Menurut
Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap
individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan
untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian
diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah),
keluarga, dan masyarakat.
Menurut
Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai "The help given by
one person to another in making choices and adjustment and in solving
problems". Pengertian bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana
yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang
dibimbing, dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing
mampu membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S. Willis 2009:11).
Menurut
Moegiadi (1970) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan
pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun
rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan
(Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
Menurut
Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian kegiatan
paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan
tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35).
Menurut
Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada
seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan
kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri,
membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).
2. DEFINISI KONSELING
Konseling adalah
hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana
konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan
bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor
yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau
seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan
dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap
ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi
dirinya. Menurut Prayitno
dan Erman Amti(2004) konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang
sedang mengalami masalah yang bermuara pada teratsinya masalah yang dihadapi oleh individu tersebut.
Winkel
(2005) berpendapat bahwa konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok
dari bimbingan dalam usaha membantu konseli secara tatap muka dengan tujuan
agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan
atau masalah khusus. Menurut Berdnard & Fullmer, 1969, Konseling meliputi
pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan
kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu
dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal
tersebut.
Menurut
Bimo Walgito (1982:11) menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan
kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara, dengan
cara yang sesuai dengan keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai
hidupnya.) dan menyetir (to steer). Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling
merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang
menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan bimbingan.
Menurut
James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976; 19) Konseling adalah suatu
pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor)
membantu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam
hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu
yang akan datang.
Menurut
Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana
konselor membantu konselor membuat interprestasi – interprestasi tetang
fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian
yang perlu dibuat.
Menurut
Pepinsky & Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan
interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut
konselor dan klien (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan
dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku
klien.
3. DEFINISI bimbingan KONSELING
Berikut
adalah pengertian bimbingan konseling menurut para ahli
Prayitno
(2003) Memberikan pengertian
bimbingan konseling sebagai suatu bentuk pelayanan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok agar peserta didik mandiri dan berkembang
secara baik.
Jainab
Aqib (2010) Memberikan
pengertian bimbingan konseling sebagai bentuk kegiatan yang integral, dimana
bimbingan dan konseling tak terpisahkan dengan layanan bimbingan yang lain.
Nur
Faudjia (2011) Memberikan
pengertian bimbingan konseling sebagai proses pemberian bantuan konselor yang
dilakukan melalui wawancara untuk kemudian peserta didik mampu merencanakan
masa depan yang lebih baik.
Kemendikbud Memberikan pengertian bahwa bimbingan konseling
adalah bentuk pelayanan bantuan oleh tenaga pendidik kepada peserta didik,
sehingga peserta didik dapat hidup mandiri dan juga berkembang. Baik bimbingan
tersebut dalam bentuk bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan sosial,
ataupun bimbingan karier.
Bimbingan dan koseling adalah layanan
atau bantuan yang diberikan oleh tenaga ahli atau yang biasa disebut (konselor)
kepada peserta didik (konseli) baik perorangan ataupun kelompok agar mampu
mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang Pribadi, Sosial, Belajar,
Karier, Keluarga, dan Keagamaan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Dari semua pendapat di atas dapat
dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya
sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat
merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan
yang diberikan oleh konselor kepada konseli agar konseli mampu menyelesaikan
masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya
se-optimal mungkin secara mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar